Tepat dua hari sebelum hari itu, aku kehilangan yang tanpa ku sadari sebelumnya. Tersadar setelah tepat di harinya terdengar kabar yang mengiris, tak tahukah apa yang sebenarnya kutunggu setelah dua hari tak ada kabarnya?? yang aku tunggu kejutan darinya.. yang aku tunggu doa ucapan buatku!! tapi ternyata SALAH..SALAH!!! dia pergi ke tempat itu..tempat yang sulit aku percaya sebelumnya.
Ketika seorang pria meminta seorang wanita untuk menunggu sementara dia pergi, apakah kalian menyadari apa korban emosional yang luar biasa itu? Apakah kalian menyadari rasa sakit dan tidak pernah berakhir kesepian yang menempel pada hati dan jiwa? Apakah dia menyadari bahwa, aku adalah dalam perjuangan ini juga???.
Dia telah pergi selama hampir tiga bulan, sudah tidak mungkin semua kembali seperti semula, dan aku pikir aku akan terbiasa dengan kenyataan bahwa dia akan berada di sana untuk sementara waktu, dan aku akan cukup kuat untuk tetap melanjutkan hidup tanpa dia. Namun, ternyata hal berbeda, aku sudah mengunjungi dia satu kali dan waktu itu telah menjadi hari terbaikku. Kehidupan semua tampaknya membosankan. Aku sudah mengalami tanda-tanda depresi sejak dia pergi, kehilangan semangat dalam banyak kegiatan hari-hari ku, tapi semua bisa tertutupi dengan senyum palsuku. Dan sekarang aku lebih banyak mengahabiskan waktu bersama temanku untuk sesaat melupakan. Ingin sekali bisa sering mengunjunginya tapi waktu yang tidak memungkinkan membuat keinginan tersebut hanya menjadi mimpi belaka, menunggu akan datang di mana aku bisa melihatnya meskipun hanya setengah jam. Itu jam sangat berarti bagiku untuk dapat melihat senyum dan mendengar dia tertawa. Aku hanya bisa menangis setiap kali mengingat semua kenangan bersamanya. Kita sudah melalui begitu banyak waktu bersama, setiap melihat pasangan yang lain, aku mendapatkan perasaan yang tidak bisa dijelaskan dan aku ingat ketika dengan dia. Itu semua terjadi begitu cepat dan tak terduga, tapi itu menyakitkan dan aku hanya berharap dia keluar segera. Mencoba yang terbaik untuk menjaga agar aku tetap kuat baginya, tetapi tampaknya hari-hari yang berlalu melemahkanku.... Ketika merasa melalui masalah yang tidak ada jalan keluarnya... aku menjadi begitu melekat pada dirinya, aku mendapatkan diriku dipisahkan dari banyak orang di sekitarku ... Dia menjadi satu-satunya teman dekatku tapi aku nggak menyesal melakukan itu karena dia tidak pernah meninggalkanku sendiri dan dengan diam mencoba untuk membuatku merasa lebih baik. Sekarang ... kesepian. Aku ingin tahu apakah dia merasakan apa yang ku rasakan....Tapi aku hanya merasa lelah atau aku tidak cukup baik baginya dan aku tidak tahu sampai satu tahun kedepan berlalu. ( // Kotem Belajar Sabar _ read more original klik okey)
0 comments:
Post a Comment