Monday, April 16, 2012

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK

Dampak nutrisi pada tumbuh kembang :
 
1. Dampak Psikologis mencakup aspek psikodinamik, psikososial dan maturasi organik.

Psikodinamik (Freud)

Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat makan dan minum.Dampak psikodinamik yang diperoleh bayi adalah kepuasan karena terpenuhinya kebutuhan dasar dan kehangatan saat pemenuhan kebutuhan dasar tersebut.

Psikososial (Erikson)

Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak menurut pendekatan psikososial adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya. Makanan merupakan stimulus yang dapat meringankan rasa lapar anak dan pemuasan yang konsisten terhadap rasa lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak terhadap lingkungannya terutama lingkungan keluarga.
• Maturasi Organik (Piaget)
Perkembangan organik yang dilalui anak melalui makanan adalah pengalaman mendapatkan beberapa sensoris seperti rasa atau pengecapan, penciuman, pergerkan dan perabaan.dengan dikenalkan berbagai macam makanan, anak akan kaya dengan berbagai macam rasa, demikian juga dengan bertambah kayanya penciuman melaui bau makanan. Selain itu, dengan makanan anak dapat meningkatkan keterampilan, seperti memegang botol susu, memegang cangkir, sendok, dan keterampilan koordinasi gerak, seperti menyuap dan menyendok makanan.

2. Dampak Fisiologis

Dampak nutrisi pada anak yang terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan fisik anak. Selama masa intrauterin, asupan nutrisi yang adekuat pada ibu berdampak tidak hanya pada kesehatan ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin. Dengan asupan nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari kehamilan ibu bertambah besar dan sejalan den gan itu, janin tumbuh dan berkembang sampai pada usia kehamilan yang matang maka janin siap dilahirkan dengan berat badan, dan pertumbuhan organ fisik lainnya yang normal. Terutama pada trimester pertama pada saat terjadi pertumbuhan otak, asupan nutrisi yang adekuat terutama protein akan mempengaruhi pertumbuhan otak. Sebaliknya, apabila ibu tidak mendapat asupan gizi yang adekuat, bayi dapat lahir dengan berat badan rendah. Diet atau pembatasan makanan pada ibu selama masa kehamilan akan menurunkan berat badan bayi.
Begitu juga setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, toddler, prasekolah, usia sekolah, dan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan bertambah berat dan bertambah tinggi atau meningkat secara kuantitas.
Kebutuhan nutrien pada bayi dan anak
Nutrien adalah zat gisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Jenis nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme: Air, Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin dan mineral.

AIR

Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien yang lainnya. Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting mengingat kebutuhan air pada bayi relatif tinggi 75-80 % dari berat badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60 %. Berikut kebutuhan cairan bayi dan anak
UMUR BERAT BADAN( Kg ) AIR TOTAL 24 Jam( ml ) AIR Kg BB 24 Jam( ml )
3 Hari 7,0 250 – 800 80 – 100
10 Hari 3,2 400 – 500 125 – 150
3 Bulan 5,4 750 – 850 140 – 160
6 Bulan 7,3 950 – 1100 130 – 155
9 Bulan 8,6 1100 – 1250 125 – 145
1 Tahun 9,5 1350 – 1500 120 – 135
2 Tahun 11,8 1600 – 1800 115 – 125
4 Tahun 16,2 1800 – 2000 100 – 110
6 Tahun 20,0 2000 – 2500 90 – 100
10 Tahun 28,7 2200 – 2700 70 – 85
14 Tahun 45,0 2200 – 2700 50 – 60
18 Tahun 54,0 2200 – 2700 40 – 50

PROTEIN

Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Dua jenis protein yaitu protein hewani dan protein nabati. Nilai gizi protein hewani lebih besar daripada protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh.
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.

LEMAK

Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dlm jumlah besar kecuali lemak essensial yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada bayi sampai kurang lebih 3 bulan lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak.

KARBOHIDRAT

Merupakan sumber tenaga yang tersedia dengan mudah di setiap makanan. Bayi yang baru mendapat asupan makanan dari ASI akan mendapatkan asupan kalori sebanyak 40 % dari laktosa. Pada anak yang sudah mendapatkan makanan tambahan PASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang banyak mengandung tepung, seperti bubur susu, sereal, nasi tim. Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15 % dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan BB menurun dan sebaliknya jika jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan BB.

VITAMIN
  1. Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi tubuh.
  2. Vitamin terbagi dalam dua bagian besar yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
  3. Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C, yang tidak disimpan dalam tubuh, melainkan harus dikonsumsi melalui makanan tertentu.
  4. Vitamin B mencakup B1, B2, dan B12. Vitamin B1 atau tiamin diperlukan tubuh untuk metabolisme karbohidrat dalam pembentukan energi (sebagai ko enzim). Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan tubuh akan merasa cepat lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf. Vitamin B2 atau riboflavin penting dalam metabolisme karbohidrat, asam amino, dan asam lemak. Kekurangan vitamin B2 akan menyebabkan tubuh merasa lelah serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Kekuarangan B 12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia.
  5. Vitamin C penting bagi tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.
  6. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E,K. Vitamin A mempunyai peranan penting terutama dalam pertumbuhan,penglihatan, reproduksi dan pemelliharaan sel epitel. Vitamin D penting untukpenyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor, pembentukan tulang dan gigi. Vitamin E sebagai antioksidan penting untuk berbagai senyawa yang larut dalam lemak dan berperan dalam fertilisasi manusia. Vitamin K penting untuk proses pembekuan darah.
MINERAL

Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro yang terdiri dari kalsium, klorida, khromium, kobalt, tembaga, flourida, jodium, besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, sulfur dan seng. Kesemuanya harus tersedia dalam jumlah yang cukup.
Pengaturan makanan untuk bayi dan anak sesuai dengan umur :

• GOLONGAN UMUR 0 – 1 TAHUN
  1. Pemberian ASI
  2. Pemberian PASI
  3. Pemberian makanan tambahan
Makanan utama bayi adalah ASI, karena ASI mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan perkembangan bayi terutama pada usia dibawah satu tahun.

1. A. ASI dianjurkan untuk bayi karena:

  1. Nilai, komponen yang terkandung didalamnya sangat sesuai untuk bayi.
  2. Mengandung antibody, yaitu kolostrum
  3. Kebutuhan psikologis dapat dipenuhi
  4.  Praktis, selalu segar dan ekonomis.
1. B. Manfaat ASI bagi bayi:
  1. Perlindungan terhadap infeksi dan diare.
  2. Perlindungan terhadap alergi.
  3.  Mempererat hubungan antara Ibu dengan Bayi.
  4.  Memperbagus gigi dan bentuk rahang.
  5.  Mengurangi kegemukan.
1. C. Manfaat ASI bagi Ibu:

  1. Memberi kepuasan
  2.  Praktis dan murah
  3. Mengembalikan bentuk tubuh
  4.  Menunda masa subur
1. D. Nilai Gizi ASI:

  1. Protein
  2.  Karbohidrat
  3.  Lemak
  4. Vitamin
  5.  Mineral
E. Zat-zat kekebalan ASI:

MACAM KHASIAT
  1. Immunoglobulin – melindungi dari infeksi
  2. Zat anti stapilococcus – menghambat pertumbuhan Stapilococcus
  3. Lysosime – menghancurkan dinding sel bakteri
  4. Lactoperondase – membunuh streptococcus
  5. Lactoperin – membunuh beberapa jenis organisme
  6. Sel darah putih – membuat C3 dan C4 , lactoperin Ig. D

• GOLONGAN UMUR 1 – 3 TAHUN

1. a. Kebutuhan Nutrisi

  1. Kecepatan pertumbuhan berkurang secara dramatis sehingga kebutuhan anak usia ini terhadap kalori, protein dan cairan menurun.
  2. Kebutuhan kalori 102 kkal/kgBB/hari & Kebutuhan protein 1,2 gr/kgBB/hari.
  3. Pemberian susu tidak lebih dari 1 liter / hari untuk membantu menjamin asupan makanan yang kaya zat besi. Pemeriksaan hematokrit harus dilakuakn untuk screening anemia.
  4. Anak toddler dengan diet vegetarian tidak menerima protein yang cukup, harus dirujuk ke ahli gizi.

1. b. Pola dan pilihan makanan

  1. Pada usia 12 bulan, kebanyakan toddler makan makanan keluarga.
  2. Pada usia 18 bulan, sebagaian besar toddler mengalami anoreksi fisiologis dan menjadi pemilih dalam hal makanan,menginginkan suatu makanan tertentu, mkan dalam jumlah besar di suatu hari dan sangat sedikit di hari berikutnya.
  3. Toddler memilih makanan sendiri dan lebih menyukai makanan dalam porsi kecil (makanan yang enak dan mengundang selera).
  4. Toddler lebih menyukai satu jenis makanan dalam piring daripada makanan yang dicampur.
  5. Orangtua harus menanjurkan penggunaan alat makan tetapi menyadari bahwa toddler lebih menyukai mengunakan tangan.
• GOLONGAN UMUR 3 – 6 TAHUN
1. a. Kebutuhan Nutrisi

  1. Kebutuhan nutrisi pada usia ini hampir sama dengan toddler meskipun kebtuhan kalori menurun sampai 90 kkal/kgBB/hari & kebutuhan protein tetap 1,2 gr/kgBB/hari.
  2. Kebutuhan cairan 100 ml/kgBB/hari, bergantung pada tingkat aktivitas anak.

1. b. Pola dan pilihan makanan

  1. Pada usia anak mungkin enolak sayuran, makanan kombinasi dan hati.
  2. Makanan yang disukai anatara lain sereal, daging, kentang, buah-buahan dan permen.
  3. Banyak anak pada usia ini yang tidak dapt diam atau cerewet selama makan dengan keluarga dan dapat tetap berjuang dengan penggunaan peralatan makan.
4. Kebiasaan orang lain mempengaruhi anak usia 5 tahun.

• GOLONGAN UMUR 6 – 12 TAHUN

1.a. Kebutuhan Nutrisi
  1. Kebutuhan kalori harian pada usia ini menurun berhubungan dengan ukuran tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata 2400 kalori / hari.
  2. Pengasuh / orangtua harus tetap menekankan kebutuhan terhadap diet seimbang sesuai dengan piramida makanan : tubuh menyimpan cadangan makanan sebagai sumber kebutuhan pertumbuhan yang meningkat saat remaja.

1. b. Pola dan pilihan makanan
  1. Anak terpajan dengan pengalaman makan yang lebih luas di kantin sekolah, anak mungkin tetap memilih-milih dalam hal makanan tetapi harus lebih mempunyai kemauan untuk mencoba makanan-makanan baru.
  2. Di rumah anak harus makan apa yang keluarga makan. Pola makan anak dapat mencerminkan budaya keluarga.
  3. Banyak anak pada usia ini yang tidak menyukai sayuran, hati dan makanan pedas.
  4. Anggota keluarga memainkan peranan penting dalam mempengaruhi pilihan anak terhadap makanan, namun teman sebaya dan media juga berpengaruh.
• GOLONGAN UMUR 12 – 18 TAHUN

1. a. Kebutuhan Nutrisi
  1. Kebutuhan nutrisi harian pada usia ini harus seimbang di antara berbagai kelompok makanan.
  2. Rata-rata kebutuhan asupan kalori harian bervariasi sesuai dengan gender & usia :
  • Usia 11 – 14 tahun membutuhkan kalori 48 kkal/kgBB/hari
  • Usia 15 – 18 tahun membutuhkan kalori 38 kkal/kgBB/hari
  • Usia 11 – 14 tahun membutuhkan kalori 60 kkal/kgBB/hari
  • Usia 15 – 18 tahun membutuhkan kalori 42 kkal/kgBB/hari

  1. Remaja membutuhkan susu kalsium & protein dalam jumlah yang cukup untuk meningkatkan pertumbuhan tulang & otot. Tingginya konsumsi minuman ringan dapat menynebabkan asupan susu tidakadekuat ð asupan kalsium tidak mencukupi.
  2. Defisensi makanan yang sering terjadi antara lain zat besi, folat dan zink. Zat besi yang diperlukan oleh remaja perempuan beragam disesuaikan dengan kehilangan darah saat menstruasi.

1. b. Pola dan pilihan makanan

  1. Remaja biasanya makan ketika mereka memiliki waktu luang di antara aktivitas mereka, makanan siap saji yang bergizi membantu mempertahankan diet yang seimbang.
  2. Mempertahan kualitas dan kuantitas asupan harian yang adekuat mungkin sulit karena beberapa faktor seperti jadwal yang sibuk, pengaruh teman sebaya dan kemudahan mendapatkan makanan cepat saji berlemak tanpa kalori.
  3. Pola makan keluarga terbentuk selama masa sekolah dan tetap berlanjut mempengaruhi pilihan remaja terhadap makanan.
  4. Remaja perempuan sangat rentan terhadap prilaku makan yang negatif.

Secara umum, dalam kondisi noraml, kebutuhan tubuh akan cairan sehari-hari dapat dihitung dengan rumus:
Rumus 1 Kebutuhan cairan adalah sekitar 1 mililiter untuk setiap kilokalori kebutuhan energi tubuh. Jika seseorang kebutuhan energinya 1.800 kkal, berarti kebutuhannya akan cairan adalah 1 x 1.800 = 1.800 mililiter atau 1,8 liter air.
Rumus 2 Untuk 10 kg pertama berat badan butuh 1 liter cairan, 10 kg kedua berat badan butuh 500 mililiter cairan, dan sisanya setiap kilogram berat badan butuh 20 mililiter cairan.
Contohnya, bila seseorang memiliki berat badan 50 kg. Maka 10 kg pertama berat badan = 1 liter, 10 kg kedua - 500 ml, sisanya 30 (50 kg-10-10) x 20 ml = 600 ml. Jadi kebutuhan cairan keseluruhan adalah 1.000 + 500 + 600 = 2.100 ml atau 2,1 liter per hari.
Dari mana kita dapat memenuhi kebutuhan cairan? Pada intinya dari dua sumber, yaitu makanan (sayur, buah, dan sebagainya) dan minuman. Umumnya cairan yang diperoleh dari makanan berjumlah sekitar 20 persen, sedangkan 80 persen lainnya berasal dari minuman.

0 comments:

Post a Comment